CLICK HERE FOR THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »

Selasa, 25 Maret 2008

Pacararan vs Nikah

Hmmm ngomongin yang rada seriusan dikit ah…
Semenjak kerja ini jadi sering berinteraksi sama banyak orang yang rata-rata mereka in relationship. Jadi bete aja klo denger mereka lagi ngobrol ama pacarnya. Ada juga tu senior yang kalo udah lewat jam 6 sore pasti gak berenti nelp-in pacarnya, eventhough sambil kerja. Kalau dulu jaman SMP emang banyak juga yang pacaran, tapi lebih banyak lagi yang cuma keceng-mengeceng (ketahuan deh pernah mengalami masa ini juga), nah kalo jaman SMA dan kuliahan masih banyak temen-temen yang punya idealisme untuk gak pacaran, banyak temen-lah. Tapi begitu masuk dunia kerja, gila….kenapa smua orang pada pacaran ya? Jadi pengen… (pengen nikah maksudnya…hehehe). Abisnya fenomena orang-orang yang pacaran ini berbarengan dengan berita bahagia temen-temen yang pada mau (dan sudah) nikah, yang mereka rela mempertahankann idealisme dan kehormatannya sampai Allah mempertemukan mereka dalam sebuah bingkai indah bernama pernikahan.
Di satu sisi bener juga kata Yuli (dalam bincang-bincang menjelang pagi hari di kosannya), dalam kondisi kita yang belum pernah mengenal pacaran, trus ada orang yang ngedeketin kita, gimana setan gak menggoda dan berkata, “Udah, terima aja.” Tapi di sisi lain, kita juga loh yang memegang kendali untuk menentukan pilihan. Sebanyak apapun kesempatan yang datang, kita masih punya pilihan untuk menolak. Walau perasaan kita memberontak dan lebih memilih untuk mengikuti ajakan si devil, hmmm jangan pernah berkata iya untuk yang satu ini. Simpan saja semuanya rapat-rapat dalam hati, dan jangan pernah mencoba-coba lagi untuk membukanya. Lama-lama semua perasaan itu pasti bakal menguap tak berbekas. Tapi kalo sekali kamu berkata iya, atau dalam kata lain mencoba berterus terang, curhat, atau apapun itu sama “dia”, teman-temanmu atau sama siapapun juga, yakin deh...akan semakin banyak yang ngomporin n bukannya menguap, perasaan itu malah makin bertambah, trust me..! (halah pengalaman pribadi).
Kalo ada yang ngira saya nulis ini karena iri ngelihat Anda yang pacaran, Anda salah. Saya iri sama Anda yang udah dan akan menikah…Hmmm kapan ya saya dikasih pelengkap dien sama Allah? Yang ‘dia’ bisa menjadi penutup kekurangan saya, dan saya menjadi penutup kekurangan’nya’. Yang dengan’nya’ saya bersama-sama menapaki satu demi satu anak tangga menuju surga. Yang dengan’nya’ saya dikaruniai putra putri yang sholeh dan sholehah serta cerdas, yang bisa memiliki hablumminallah dan hablumminannas yang baik, yang bisa menjadi penggerak ummat menuju peradaban yang Islami.. Ya Rabb, Engkau Maha Mendengar dan Maha Pengabul semua Doa.

P.S.:
Gran…tulisan ini bukan dibuat secara sengaja menjelang umur 23 tahun loh..cuman kebetulan aja ada waktu dan ada tenaga buat nulis. Kalo udah 23 ntar beda lagi, isi blognya kya gini ntar: “Dicari ikhwah yang bersedia dikontrak dunia-akhirat buat jadi imam keluarga buat manapaki anak tangga surga” hehehehe..
Yul, Ely, ini tulisan yang amel buat bersamaan dengan sms “so fuckin’ miss u” yang amel kirimkan ke kalian tanggal 24 kemarin. Amel juga gak ngerti kenapa bisa bikin tulisan kayak begini (whadooooh), mungkin ada yang mau mencoba menyimpulkan? Eh Yul jangan marah ya sama pendapat amel…
Tolong dong komentarin…..

Tag: Speak up Mel…!

Tidak ada komentar: